Menyeimbangkan Saldo Kas dan Bank dengan Rekonsiliasi Bank
11 November 2020Masalah keuangan dalam sebuah perusahaan sangatlah krusial. Dilatarbelakangi hal ini maka saldo pada laporan keuangan khususnya akun kas dan bank harus seimbang. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk menyeimbangkan akun tersebut adalah menggunakan metode rekonsiliasi bank.
Pengertian Rekonsiliasi
Pengertian rekonsiliasi bank secaran bahasa artinya mencocokan. Setiap akhir periode pihak perusahaan akan melakukan rekonsiliasi bank untuk mencocokan transaksi-transaksi yang terjadi. Kegiatan ini dimaksudkan agar tidak ada catatan perusahaan yang keliru sehingga laporan keuangan yang disajikan benar dan dapat dipercaya.
Manfaat Rekonsiliasi Bank
Kegiatan rekonsiliasi bank diwajibkan untuk dilaksanakan setiap akhir periode. Perlunya dilakukan rekonsiliasi bank secara kontinyu dikarenakan kegiatan ini mempunyai banyak sekali manfaatnya:
-
Mengetahui Transaksi yang Ditolak/Belum Tercatat
Sebagai perusahaan yang memiliki banyak kegiatan transaksi tentu saja perlu untuk mengetahui apa saja transaksi yang dilakukan. Terkadang ketika melakukan transaksi pembayaran ada saja transaksi yang ditolak atau belum tercatat.
Sebut saja kasus cek kosong yang tidak jarang ditemui oleh perusahaan. Fungsi rekonsiliasi bank disini dapat digunakan untuk memasukkan / mengurangi saldo keuangan. Cek kosong sendiri merupakan cek yang saldo dalam rekening sumber dana tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran.
Biasanya kejadian ini baru terlihat saat akhir periode dimana perusahaan telah mencatat tetapi pihak bank tidak menerima uangnya. Apabila rekonsiliasi bank dilakukan secara rutin maka kejadian ini bisa dengan mudah ditemukan.
Perusahaan bisa melakukan penagihan secara cepat kepada pelanggan. Jika didiamkan bukan tidak mungkin saat melakukan penagihan dimasa mendatang pihak pelanggan tidak mau membayar karena sudah merasa membayar.
Selain dengan cepat mengetahui adanya transaksi yang tertolak, rekonsiliasi bank juga memudahkan perusahaan melakukan tracking atas dana yang masuk tapi belum tercatat. Melakukan kegiatan ini bisa memudahkan perusahaan mendapatkan laporan keuangan yang real-time.
-
Kontrol atas Penggunaan Kas
Sebagai pengusaha, uang yang diinvestasikan tidaklah sedikit termasuk transaksi keuangan yang berputar di dalamnya. Rekonsiliasi bank yang dilaksanakan secara rutin oleh staf akunting adalah satu diantara kontrol internal atas semua transaksi keuangan yang perusahaan lakukan.
Kontrol ini bisa berkaitan dengan sudahkah pelanggan membayar sesuai jumlah dan jangka waktu yang disepakati. Bisa pula merupakan kontrol atas jujurnya pegawai perusahaan dalam melaksanakan kegiatan transaksional.
-
Validasi atas Informasi yang Berkaitan dengan Transaksi dengan Klien
Terkadang dalam menyelesaikan transaksi, pihak klien hanya melakukan pemberitahuan via email, telepon atau via WA dengan melampirkan bukti transfer. Perusahaan akan mencatat laporan tersebut ke dalam catatan keuangan yang dimiliki. Catatan inilah yang kemudian akan menjadi acuan atas validasi yang akan dilakukan.
Ketika melakukan rekonsiliasi bank, perusahaan juga melakukan validasi atas informasi yang diberikan klien tersebut. Biasanya berhubungan dengan pembayaran atau penagihan atas transaksi keuangan yang dilakukan.
Perusahaan akan memastikan nilai saldo yang ditransfer apakah sama dengan jumlah yang semestinya. Apakah sesuai dengan catatan yang dilaporkan.
-
Kontrol atas Catatan Keuangan Perusahaan
Kegiatan rekonsiliasi bank akuntansi sangat menguntungkan untuk Kroscek atas catatan perusahaan. Adalah wajar kalau staf akuntansi perusahaan melakukan keteledoran. Kesalahan ini umumnya berupa kesalahan atas angka yang hampir mirip.
Penyebab Terjadinya Rekonsiliasi
Rekonsiliasi bank jika ditelaah terjadi karena beberapa sebab. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
-
Kesalahan Pencatatan
Ini adalah kesalahan yang paling umum terjadi saat melakukan rekonsiliasi bank. Kesalahan ini bisa terjadi karena petugas pencatatan keuangan salah membaca atau menginput nominal dari bukti yang diberikan. Kejadian ini bisa terjadi tidak hanya oleh staf dari perusahaan tetapi juga pihak bank.
-
Beban dan Pendapatan atas Bunga Bank
Beban pajak, beban admin dan pendapatan atas bunga bank terkadang belum tercatat oleh pihak perusahaan. Hal ini dikarenakan ketiga hal ini baru dilakukan oleh bank pada akhir bulan. Kejadian ini pada akhirnya membuat saldo antara kas yang dimiliki perusahaan dan saldo bank menjadi tidak sama.
-
Cek/Bilyet Giro Kosong
Menilik bukti transaksi yang dimiliki oleh perusahaan yang sangat bermacam-macam adalah beberapa bukti yang sering menjadi sebab saldo kas dan bank menjadi tidak sama. Bukti tersebut adalah cek kosong dan atau bilyet giro kosong.
Kedua bukti ini bisa menjadi sebab tidak adanya keseimbangan karena kurangnya saldo dari rekening sumber dana. Biasanya perusahaan sudah mencatat nominal dalam cek tapi ketika dicairkan ternyata saldonya tidak mencukupi.
-
Deposit in Transit
Salah satu penyebab rekonsiliasi bank selanjutnya adalah deposit in transit. Ini adalah istilah dalam dunia akuntansi dimana ada sebuah cek/bilyet giro yang belum tercatat oleh bank.
Maksudnya ketika klien melakukan pembayaran, pihak perusahaan telah melakukan pencatatan pada catatan keuangan pada bulan yang bersangkutan. Namun sayangnya pihak bank belum melakukan pencatatan tersebut sehingga mengakibatkan saldo yang tidak seimbang. Hal ini bisa terjadi saat transaksi tersebut berada di akhir bulan.
-
Outstanding Cek
Outstanding cek adalah sebuah cek yang sedang ‘dalam perjalanan’. Maksud dari istilah ini adalah cek yang dibayarkan oleh klien belum dicairkan. 1q
Kegiatan ini akan berakibat saldo yang tidak sama karena penerimaan dari cek sudah tercatat oleh perusahaan sesuai tanggal cek diterima. Pihak bank sendiri akan mencatat pencairan atas cek sesuai tanggal cek dicairkan di bank tersebut
Jika hal diatas terjadi kapan rekonsiliasi bank dilakukan? Tentu saja demi memudahkan dan efisiensi waktu maka akhir bulan adalah pilihan yang tepat.
Tahapan Melakukan Rekonsiliasi Bank
Melakukan rekonsiliasi bank untuk menyeimbangkan saldo kas dan bank harus melalui beberapa tahapan yaitu:
- Meminta rekening koran dari bank sebagai acuan pembanding.
- Memeriksa transaksi dari catatan keuangan perusahaan dan bank.
- Memilah mana transaksi yang menambah dan mengurangi saldo kas dan saldo bank.
- Staf akuntansi membuat laporan rekonsiliasi bank
- Catatan transaksi kemudian dibuatkan jurnal penyesuaian
Tahapan-tahapan tersebut akan lebih mudah dipahami melalui aplikasi contoh berikut ini:
Perusahaan Putra Dewa sedang melakukan kegiatan rekonsiliasi setelah mendapatkan rekening koran dari bank. Saat diteliti ternyata ada beberapa hal yang tidak sama. Catatan tersebut dirinci pada daftar berikut ini:
- Biaya administrasi Bank sebesar Rp 5.000,- belum tercatat
- Bunga bank sebesar Rp 3500,-
- Ada 2 cek senilai Rp. 25.000 yang dibayarkan ke supplier belum dicairkan.
- Kesalahan pencatatan dari staf bank atas cek No. 3532 dari Rp 78.000 menjadi Rp 73.000
Berikut disajikan contoh laporan rekonsilasi bank 2 kolom dari CV putra dewa:
CV Putra Dewa |
||
Laporan Rekonsiliasi Bank |
||
30 November 2002 |
||
Saldo Bank | Rp192,500.00 | |
Ditambah | ||
Kesalahan pencatatan oleh bank | Rp5,000.00 | |
Dikurangi | ||
Cek yang masih beredar | Rp25,000.00 | |
Saldo Yang Benar | Rp172,500.00 | |
Saldo Kas | Rp174,000.00 | |
Ditambah | ||
Bunga Bank | Rp3,500.00 | |
Dikurangi | ||
Admin Bank | Rp5,000.00 | |
Saldo yang Benar | Rp172,500.00 |
Kesimpulan:
Rekonsiliasi bank hendaknya mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan. Hal ini mengingat manfaat yang didapat dari kegiatan ini sangatlah banyak. Disamping itu perlu ditingkatkan kembali ketelitian atas pencatatan baik oleh staf kantor atau staf dari bank.