Cara Membuat Laporan Keuangan Perusahaan

Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas investasi yang ditanamkan maka perusahaan wajib untuk membuat sebuah laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri dibutuhkan oleh semua jenis usaha baik yang bergerak di bidang manufaktur, dagang dan jasa. Cara membuat laporan keuangan cukup mudah, hanya diperlukan kebiasaan dan alur yang pencatatan yang tepat. 

Perlunya Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) adalah sebuah laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas serta laporan posisi keuangan. Disamping itu ada catatan dan  laporan lain serta materi akan penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan itu sendiri.

Umumnya laporan keuangan disajikan per periode. Bisa dalam bentuk laporan keuangan tahunan , laporan keuangan semesteran, laporan keuangan triwulan atau laporan keuangan bulanan dan mingguan. Pelaporan keuangan diharuskan menerapkan prinsip seimbang antara debet dan kredit di dalam catatan. 

Pencatatan yang dilakukan diharapkan teliti dan tidak salah tulis. Kesalahan-kesalahan pada awal pencatatan akan mengakibatkan ketidakseimbangan saldo di akhir periode. Selain itu harga pokok penjualan juga mengalami kesalahan perhitungan. Akibat yang pasti terjadi adalah kerugian atau laba yang diharapkan tidak dicapai.

Alur Penyajian Laporan Keuangan

Sebenarnya cara membuat laporan keuangan sederhana saja. Hanya diperlukan kegiatan posting dari jurnal umum hingga jurnal lajur. Setelahnya perusahaan dapat membuat laporan keuangan yang dibutuhkan, Namun tentu saja bagi mereka yang masih awam dalam dunia akuntansi hal ini dirasa cukuplah sulit.

Cara membuat format laporan keuangan untuk stakeholder  harus disajikan dengan memenuhi kaidah-kaidah berikut ini:

Mengumpulkan dan Mencatat Semua Transaksi

Sebuah usaha yang bergerak di dunia bisnis, semuanya berhubungan dengan konsumen. Semua bukti transaksi tahun berjalan harus disimpan dan tidak boleh hilang. Bukti-bukti yang seringkali digunakan perusahaan antara lain faktur, bukti kas masuk/keluar, nota dan berbagai bukti transaksi lainnya.

Pada jasa pengiriman barang misalnya, Perusahaan ekspedisi melakukan usaha untuk mengantarkan barang pelanggan. Setiap pengguna jasa ekspedisi diharuskan membayar dimuka baru barang tersebut akan diantar. Pelanggan yang telah membayar menerima bukti pembayaran yang dapat digunakan sebagai klaim jika hal yang tidak diinginkan terjadi. 

Sedangkan untuk perusahaan ekspedisi tersebut bukti pembayaran akan dikumpulkan. Biasanya bukti tersebut akan diinput setelah layanan selesai untuk efisiensi waktu. Untuk perusahaan ekspedisi, bukti pembayaran akan masuk ke dalam akun Kas dan Pembayaran Jasa (pendapatan).

Sebagai catatan setiap transaksi yang dilakukan saat pembukuan memerlukan minimal dua akun atau lebih pencatatannya. Jumlah antara akun debet dan kredit haruslah seimbang. Hal ini merupakan cara membuat laporan keuangan agar balance.

Posting Jurnal di Buku Besar

Pencatatan dari transaksi perusahaan jasa itu masuk ke dalam Jurnal. Setelah selesai akan dipostingkan ke buku besar. Buku besar sendiri merupakan perincian atas akun-akun yang digunakan perusahaan. Jadi satu buku besar pendapatan akan terdapat perincian atas pendapatan yang dihasilkan perusahaan pada satu periode waktu tertentu. 

Pada perusahaan ekspedisi di atas akun pendapatan (kredit) dan akun kas (debet) akan mendapatkan penambahan masing-masing sejumlah uang yang dibayar oleh pelanggan. Untuk memudahkan memahami silakan lihat contoh buku besar di bawah ini: 

Nama/No Akun:

Tanggal Ref keterangan Debet  Kredit
saldo

Menyusun Neraca Saldo

Cara membuat laporan keuangan 1 tahun berikutnya adalah dengan membuat neraca saldo neraca saldo sendiri merupakan neraca berisi saldo-saldo dari buku besar. Setelah posting jurnal umum ke buku besar maka pada akhir periode akan terdapat saldo-saldo.

Saldo tersebut dikumpulkan kembali di dalam neraca saldo. Disusun berdasarkan pengelompokan no akun. Akun yang memiliki akun debet akan ditransfer di Neraca saldo dalam bentuk yang sama. 

Neraca saldo harus dibuat oleh pembuat laporan keuangan. Guna dari Neraca saldo ini sangat krusial. Neraca saldo dapat digunakan untuk membantu mengecek apakah jumlah debet dan kredit dari semua transaksi sudah benar dan seimbang.

Neraca saldo disebut juga Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan. Pemberian nama ini dikarenakan Neraca Saldo dibuat pertama kali sebelum pembuatan Jurnal penyesuaian dan laporan keuangan.

Jurnal penyesuaian

Pada akhir periode pencatatan laporan terkadang ditemukan beberapa transaksi belum tercatat oleh perusahaan. Kadang ditemukan juga ketidaksesuaian atas bukti transaksi. Misalnya sebuah pembelian alat tulis ternyata harga keseluruhannya adalah Rp 652.000,-. Pada jurnal umum yang ditulis oleh admin pembukuan sebesar Rp 625.000,-

Ada kesalahan pencatatan sebesar Rp 27.000,-. Jumlah tersebut kemudian akan masuk ke dalam jurnal penyesuaian dengan akun perlengkapan alat tulis pada debet sebesar Rp 27.000 dan akun kas sebesar Rp 27.000 pada sisi kredit. Keseluruhan dari transaksi penyesuaian harus dijumlah untuk memastikan keseimbangan debet dan kredit.

Membuat Neraca lajur

Neraca lajur dibuat untuk memudahkan admin laporan keuangan. Di dalam neraca lajur terdapat akun-akun  dan saldo dari neraca saldo. Pada kolom selanjutnya saldo dari jurnal penyesuaian dimasukkan. 

Sebagai bantuan kembali sebelum pembuatan laporan keuangan, dibuat kolom bantuan. Kolom ini dinamakan Neraca Saldo Setelah Disesuaikan. Jumlahnya merupakan jumlah akhir dari Neraca Saldo dikurangi atau ditambah saldo dari Jurnal Penyesuaian.

Hasil akhir dari pengurangan dan penambahan dimasukkan ke dalam kolomnya masing-masing. Ada yang masuk Laba/Rugi, Neraca, Arus Kas atau kolom bantuan laporan keuangan lainnya. 

Laporan Keuangan

Tahap akhir dari pembuatan laporan ini adalah menyusunnya ke dalam laporan keuangan. Laporan tersebut terdiri dari laporan Neraca yang berisi tentang jumlah harta perusahaan. Laporan Laba/Rugi yang berisi informasi mengenai berapa pendapatan perusahaan dalam satu periode. 

Dalam laporan laba/rugi ditunjukkan pula berapa pendapatan perusahaan dan dari mana saja pendapatan itu diperoleh. Tentu saja tidak lupa disajikan jumlah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan jumlah pendapatan tersebut. Selisih dari keduanya bisa berupa laba atau rugi.

Laba dan rugi kemudian disajikan di dalam laporan perubahan ekuitas. Dalam laporan ini berisi informasi mengenai berapa jumlah awal dari modal yang dimiliki perusahaan. Ditambahkan dengan laba atau dikurangkan oleh rugi. Tidak lupa jika terdapat prive (pengambilan modal oleh pemilik) harus dikurangkan modal juga.

Akun yang disajikan pada laporan keuangan didapatkan dari pengelompokan saat membuat neraca lajur. Penggunaan neraca lajur mempercepat laporan keuangan dibuat. Tidak perlu lagi takut akan laporan keuangan yang tidak seimbang. 

Dalam perkembangannya laporan keuangan dapat pula memanfaatkan teknologi. Banyak sekali beredar di internet mengenai cara membuat laporan keuangan menggunakan excel. Cara ini dianggap lebih memudahkan terutama jika terjadi kesalahan sebelum dicetaknya selesainya periode laporan mingguan. 

Namun cara membuat laporan keuangan dengan excel memerlukan pengetahuan tentang membuatnya secara manual. Oleh karena itu mempelajari dan menggunakan saat terjadi transaksi adalah keputusan yang bijak.