Cara Jitu Menjawab Customer Agar Cepat Closing
26 November 2020Penjualan adalah ujung tombak dari perusahaan agar tetap beroperasi. Beban tersebut dipikul terutama oleh para salesman. Sayangnya banyak yang gagal melakukan closing customer karena berbagai hal. Mengatasi hal tersebut sebenarnya ada banyak tips dan trik untuk mengatasinya. Pada ulasan artikel di bawah ini telah dirangkumkan cara-cara jitu menjawab pertanyaan agar bisa secepatnya closing costumer.
Sale!
Cara jitu closing terampuh dan terbukti efektif adalah memberikan tag sale pada produk yang dijual. Secara psikologis hal ini sangat berpengaruh pada keinginan pelanggan untuk mengeluarkan uang dalam membeli. Pembeli akan cenderung lebih mudah membuka dompet jika melihat barang tersebut lebih murah daripada harga biasanya.
Ambil saja contoh saat melakukan penjualan via marketplace. Coba Anda lihat jumlah penjualan yang di-display. Produk yang berlabel diskon atau sale peminatnya akan semakin tinggi jika dibandingkan pada harga normal. Contoh closing metode sale ini sangat beragam, beberapa diantaranya seperti:
- Coret harga produk yang dijual atau diskon harga
- Bundling produk memiliki kesamaan (misalnya shampoo dan conditioner)
- Buy 1 get 1 free
Don’t Stop the Conversation
Terkadang kendala yang sangat sering ditemui adalah tidak jadi membeli padahal pembeli sudah berinisiatif bertanya duluan. Kejadian ini seringkali ditemukan misalnya saat melakukan penjualan online terutama via status WhatsApp. Akhirnya closing akhir bulan tidak tercapai.
Para penjual seringkali hanya menjawab pertanyaan secara singkat padat dan jelas. Padahal cara tersebut sangatlah salah. Seorang penjual tidak boleh langsung to the point, mereka harus membangun chemistry dengan pelanggan terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya kita ilustrasikan:
Pembeli: untuk produk yang ini harganya berapa?
Penjual: 175rb kak
Pembeli: Oke terimakasih
Jika pertanyaan berhenti disini maka sudah dipastikan closing costumer hanyalah mimpi belaka. Bandingkan jika cara menjawab pelanggan seperti ini:
Pembeli: untuk produk yang ini harganya berapa?
Penjual: Hallo kak, boleh saya tahu ini dengan siapa?
Pembeli: Sheila
Penjual: Hallo kak Sheila, untuk produk ini mempunyai harga yang berbeda tergantung jumlah pembelian.
Pembeli: maksudnya?
Penjual: pembelian diatas 3 ikut harga reseller sedangkan jika pembelian 6 ikut harga agen.
Pembeli: Kalau 6 kebanyakan, tapi lumayan juga selisihnya ya.
Penjual: benar sekali, harga selisihnya lumayan. Mungkin selain digunakan sendiri bisa dijual kepada saudara. Bahan kami sangat berkualitas.
Pembeli: Oke deh, saya ambil 6.
Jika seperti ini pelanggan merasa dihargai dan penjual bisa menawarkan lebih banyak produk dibandingkan hanya mengikuti percakapan dari pembeli.
Ya Ya Ya
Lontarkan banyak pertanyaan yang mengarahkan pembeli untuk menjawab ya. Pasalnya berdasarkan penelitian penjual yang berhasil memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban lebih dari 3 kali menjual lebih banyak produk dibandingkan mereka yang tidak memberikan pertanyaan tersebut.
Contoh kasusnya: Ada seorang ibu rumah tangga terlihat sangat tertarik pada sebuah penanak nasi. Disini seller harus tanggap. Dekati pelanggan dan ajukan pertanyaan.
Misalnya:
Selamat sore ibu ada yang bisa dibantu?
Apakah spesifikasi produk ini sesuai dengan yang Anda idamkan?
Shadowing Price
Cara close terjitu selanjutnya adalah mengaburkan harga sebenarnya. Maksudnya harga dari produk tidak ditunjukkan secara gamblang kepada pembeli. Hal ini bukan penipuan namun suatu strategi agar konsumen mau membeli.
Kenapa harus teknik closing seperti ini yang digunakan? Sebab secara psikologis, harga produk yang ditawarkan jika lebih rendah akan membuat keinginan membeli semakin kuat. Apalagi ditunjang dengan kemudahan mencicil.
Misalnya saja:
Murah sekali hanya dengan 20.000 per hari selama 3 bulan Anda sudah bisa mendapatkan manfaat dari produk ini langsung di rumah Anda.
Padahal jika dikalkulasikan:
20.000 x 30 x 3 adalah 1,8 juta rupiah
Terlihat lebih murah bukan jika menggunakan teknik shadowing price ini?
Tiga Keuntungan, Satu Kalimat
Ketika menawarkan sebuah produk agar pembeli merasa tertarik sudah wajib hukumnya untuk memberikan informasi atas keuntungan yang produk. Jika ingin sukses tampilkan minimal tiga keuntungan atas produk yang dijual.
Cara closing sales ini bisa dilakukan cukup efektif saat berbincang dengan pelanggan baik dalam sesi penawaran langsung atau via media online. Kita ilustrasikan bahwa Anda sedang menawarkan produk madu. Saat pelanggan bertanya, sisipkan pula slogan atau keuntungan kenapa harus membeli madu kepada Anda.
Anda bisa bilang bahwa:
Madu yang dijual Ai’s Store adalah Madu Murni, Tanpa Pengawet dan dibudidayakan dengan penuh cinta sehingga madu yang dihasilkan sangat berkualitas.
Kejutan
Item surprise merupakan sesuatu yang lumayan menyenangkan. Apalagi jika kejutan diberikan saat membeli barang atau jasa dari suatu toko. Ini adalah suatu trik agar closing customer tercapai dan pelanggan bisa repeat order.
Misalnya saja ketika melakukan pembelian dalam jumlah yang sangat banyak, memberikan diskon tidak ada salahnya. Apabila dirasa memberatkan bisa dengan memberikan gratis ongkir untuk wilayah tertentu.
Jadi pembeli bisa langsung mendapatkan barangnya dan tidak perlu memikirkan bagaimana transportasi untuk membawa barang tersebut. Item surprise juga bisa diaplikasikan saat melakukan penjualan via online. Contohnya seperti gratis ongkir, subsidi ongkos kirim, bonus hadiah terbatas dan lain sebagainya.
Flash Sale
Menarik pembeli secara teoritis memang mudah hanya perlu membuat mereka membeli barang melalui teknik persuasif yang dimiliki. Namun seiring perkembangan zaman teknik persuasif bisa dilakukan dengan melakukan flash sale. Apakah anda kenal dengan istilah tersebut? Ya flash sale adalah sebuah teknik dimana dalam jangka waktu tertentu ada diskon yang lumayan besar jika dibandingkan harga biasa. Umumnya hanya berlaku untuk beberapa jam.
Jadi apabila pembelian tidak dilakukan dalam jangka waktu tersebut kesempatan mendapat barang dengan harga miring akan hilang. Now or Never? Pilihan ada ditangan pelanggan tapi banyak pelangan yang ‘tertangkap’ saat teknik ini digunakan.
Testimoni
Jangan remehkan after closing dengan pelanggan karena dengan melakukan hal ini tidak jarang persentase jumlah penjualan akan meningkat. Hal ini bisa terjadi karena testimoni dari pelanggan merupakan bukti dari barang/produk yang dijual.
Berdasarkan testimoni, bisa disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan memang bermanfaat, berkhasiat dan pengguna banyak yang cocok. Testimoni dapat digunakan untuk lebih meyakinkan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Jika …. Maka ….
Strategi selanjutnya dari closing techniques adalah menggunakan teknik “jika… maka…”. Maksudnya sebagai seller kita sedikit mengedukasi sembari promosi produk yang dijual. Sangat bisa digunakan untuk para sales asuransi yang kebingungan mengatasi target dari perusahaan.
Misalnya kalimat yang dipakai:
Asuransi sangat penting untuk keluarga lho pak,bu. Bayangkan jika di masa mendatang Anda sakit dan tidak bisa bekerja maka anak Anda akan mendapat kesulitan dalam bersekolah karena kekurangan biaya.
Atau; Jika anda tidak melakukan pembelian saat ini maka esok hari Anda akan mengeluarkan lebih banyak uang karena harga sudah naik 10%.
Mendapatkan konsumen perlu effort yang lebih agar mereka mau melakukan pembelian. Hal ini termasuk juga menggunakan berbagai macam strategi agar closing consumer dapat dicapai. Jangan lupa untuk selalu menggunakan cara jitu diatas saat ada pelanggan potensial untuk memperbesar peluang terjualnya barang dan atau jasa.