Teknik Follow Up Calon Customer
18 Mei 2020Memasarkan produk tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Ada banyak hal yang harus dilakukan agar produk yang dijual oleh perusahaan berhasil dibeli oleh seorang konsumen. Pertama, perusahaan harus menyediakan produk-produk terbaik dan berkualitas. Kedua, perusahaan harus mampu mengenalkan produk pada masyarakat. Ketiga, staff pemasaran harus memiliki skill tersendiri dalam mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. Dari ketiga hal tersebut, kali ini kita akan fokus terhadap salah satu proses dalam marketing perusahaan yaitu follow up calon customer.
Apa Itu Teknik Follow Up?
Dalam marketing, tentu Anda pernah mendengar tentang follow up customer. Teknik yang satu ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membuat kontak lanjutan hingga calon customer membeli produk atau menggunakan jasa yang kita tawarkan. Melakukan follow up hingga closing tentunya bukanlah hal yang mudah. Jadi bagaimana teknik dan proses follos up sampai closing? Berikut ini adalah poin-poin penting teknik follow up selling yang mampu membantu anda cepat closing.
Pentingnya Melakukan Follow Up
Pentingnya follow up adalah untuk memantau bisnis supaya tidak mengalami kerugian atau masalah yang ada dapat langsung ditangani. Follow up ini sangatlah penting terutama untuk memantau penjualan produk dan informasi pada calon customer ataupun pelanggan supaya tidak dilupakan. Hal ini artinya, proses follow up dilakukan supaya mereka mampu melakukan apa yang kita presentasikan mengenai bisnis kita. Sebaliknya apabila proses follow up ini tidak dilakukan, maka akan ada kemungkinan informasi mengenai bisnis anda akan dimanfaatkan oleh orang lain, sehingga calon customer anda akan membeli produk dari orang lain.
Berikut ini ada beberapa hal yang harus dicek ulang pada follow up yang Anda lakukan:
-
Skrip Follow up
Apabila anda sering melakukan follow up namun jarang closing, maka hal pertama yang harus anda cek adalah skrip follow up anda. Pastikan tidak ada kesalahan dengan skrip follow up anda. Pastikan juga skrip follow up anda tidak membuat calon customer merasa tidak nyaman sehingga tidak jadi beli. Hal yang perlu anda perhatikan dalam sebuah skrip follow up adalah prinsip follow up. Setidaknya terdapat beberapa prinsip follow up yang harus anda patuhi, diantaranya:
-
Jangan Pernah Mengancam Calon Customer
Contohnya: “ Halo bapak/ibu bagaimana dengan orderan yang kemarin? Jika tidak ada kabar secepatnya pesanan anda akan kami batalkan dan kontak anda akan kami blok”. Skrip Follow up seperti inilah yang tidak boleh anda gunakan karena mengandung ancaman ke calon customer.
-
Jangan Membuat Calon customer tergesa-gesa
Contohnya: “Hai Sist, sudah ditransfer atau belum untuk pembayarannya? Ini barangnya sudah siap dikirim dan stoknya juga tinggal sedikit lo. Segera ditransfer ya sist supaya kebagian produknya”. Dalam sebuah follow up, memberikan efek kelangkaan ini memang sah-sah saja, namun jangan sampai hanya karena langka lantas membuat orang menjadi merasa tergesa-gesa.
-
Jangan Menyuruh-nyuruh Prospek
Contohnya: “ Apa kabarnya mbak? Kok dari kemarin gak ada kabarnya sih? Ayo balas sekarang donk mbak, mumpung saya masih online dan agar lebih jelas jari order atau tidaknya?”. Contoh seperti itu tentunya juga kurang bagus. Hal ini karena menyuruh calon customer untuk membalas pesan anda saat itu juga. Jika memang tidak ada balasan, maka berpikirlah positif dulu saja. Kalau sampai 24 jam tidak juga ada kabar baru anda bisa mengingatkan lagi jika kemarin ada pembicaraan yang tertunda. Mungkin saja mereka memang sedang sibuk atau mungkin lupa dengan yang diorder pada anda.
-
Timing Follow up
Hal selanjutnya yang harus dicek lagi saat follow up adalah timing atau waktu follow up nya. Jangan- jangan selama ini anda melakukan follow up di waktu yang tidak tepat. sehingga calon customer mengabaikan follow up anda. Lalu kapankah waktu yang tepat untuk follow up calon customer?, berikut ini adalah beberapa waktu terbaik yang tepat untuk follow up:
- Segera setelah calon customer menghubungi anda. jika memang bisa maksimal sekitar 15 menit anda sudah harus memberikan respon atas pesan yang masuk dari calon customer anda. Jika lebih dari 15 menit biasanya si calon customer akan berangapan jika respon anda lama dan tidak niat jualan. Jika sudah seperti ini tentunya akan bahaya karena asumsi yang tidak benar. Untuk menepis asumsi atau anggapan ini maka balaslah pesan yang masuk secepat mungkin
- Pada Jam Senggang. Setiap orang pastinya memiliki waktu senggangnya masing-masing. Namun, kebanyakan ada jam-jam tertentu dari orang tersebut yang sedang tidak banyak pikiran atau pekerjaan dan enak untuk diajak berkomunikasi. jam-jam tersebut diantaranya adalah:
- Pagi hari antara pukul 08.00 hingga pukul 10.00
- Pada siang hari antara pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00 ( di jam ini tidak terlalu direkomendasikan karena banyak yang sedang istirahat siang)
- Sore hari antara pukul 16.00 hingga pukul 18.00
- Malam hari antara pukul 20.00 hingga pukul 22.00
- H+1 Sampai H+3. Selama 3 hari sesudah pesan pertama masuk, pastikan untuk terus melakukan follow up pada calon customer anda. waktu 3 hari ini merupakan waktu yang bisa dibilang cukup untuk seseorang membuat keputusan. Jadi manfaatkanlah dan maksimalkan 3 hari tersebut untuk benar-benar meyakinkan dan menarik calon customer untuk membeli.
Teknik Follow Up
Jika anda sudah mengetahui hal yang penting dalam follow up, maka anda telah siap untuk melakukan teknik follow up yang mampu menjamin penawaran anda jadi sulit ditolak oleh calon customer. Dengan menguasai teknik follow up ini bisa membuat kegiatan follow up anda jadi sangat persuasif.
Akhirnya anda mampu mem-by pass otak standar prospek yang biasanya kritis dan selalu membanding-bandingkan penawaran dengan penawaran kompetitor. Inilah kunci dari soft selling namun mampu menghasilkan closing. Hal ini tentunya akan menarik dan pada akhirnya anda akan jadi tenaga penjual yang elegan di mata calon customer. Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan follow up:
-
Tampilkan Minat atau Mengikuti Kegiatan Online Calon Customer
Sebelum anda mem-follow up calon customer dengan tujuan bisnis, ada baiknya untuk mengikuti kegiatan mereka. Tujuannya adalah untuk semakin mendekatkan diri dengan mereka. Caranya bisa dengan berkomentar, like, share atau apa saja yang dilakukan oleh si calon customer di social media. Namun pastikan untuk tidak terlalu sering melakukannya supaya mereka tidak risih.
-
Minta untuk Terhubung di Jejaring Profesional
Saat anda sudah mulai dekat dengan calon customer di social media seperti twitter, Instagram, facebook atau komunitas, maka anda bisa meminta untuk saling terhubung di jejaring profesional. Tujuannya adalah untuk menunjukan status anda dan pengalaman yang anda miliki seperti kemampuan, pekerjaan anda atau prestasi yang pernah anda capai. Ketika calon customer sudah mulai tertarik dan mengenal profesi anda, disinilah anda dapat fokus lagi pada rencana follow up demi kepentingan bisnis yang merupakan target awal.
-
Hormati Waktu yang Dimiliki Calon Customer
Apabila anda ingin mem-follow up, pastikan dulu anda bisa memahami waktu yang tepat untuk mereka. Misalnya saja saat pukul 8 pagi anda menghubungi calon customer tersebut kemudian dia berpesan jika akan menghubungi kembali, maka tugas anda adalah menunggunya. Namun apabila dia tidak kunjung menghubungi, cobalah untuk memberikan waktu tambahan entah itu 1 minggu atau beberapa hari.
-
Tidak Menekan untuk Segera Memberi Jawaban
Kadang-kadang saat kita semakin dekat dengan kata “ya” dari calon customer, tingkat ego yang kita miliki akan semakin tinggi. Hal yang umum jika kita terus berusaha menghubungi mereka agar segera memberi jawaban. Padahal semakin kita menekan mereka, maka potensi untuk membeli produk yang anda tawarkan malah akan memudar. Poin yang satu ini berkaitan erat dengan poin sebelumnya. Alasannya karena calon customer memerlukan waktu yang mungkin saja digunakan untuk mencari tahu mengenai anda, perusahaan ataupun produk anda.
Semoga infomasi di atas bermanfaat untuk Anda ya..