Strategi Bank Sentral 4.0 Hadapi Inovasi Keuangan Digital

Inovasi keuangan digital yang berkembang cepat membawa keuntungan sekaligus tantangan untuk berbagai pihak. Untuk itulah, diperlukan strategi yang sesuai untuk menghadapinya agar tidak tertinggal. Strategi tersebut adalah dengan menerapkan bank sentral 4.0 yang akan kita bahas berikut ini. Sebelum itu, ada baiknya kita membahas tentang apa yang dimaksut dengan inovasi keuangan digital.

Apa yang Dimaksud Dengan Inovasi Keuangan Digital?

Inovasi keuagan digital atau IDK merupakan sebuah kegiatan pembaharuan proses bisnis, model bisnis dan instrument keuangan yang memberikan nilai tambah baru  di sektor jasa keuangan dengan melibatkan ekosistem digital didalamnya. Ekosistem IKD sendiri adalah sebuah komunitas atau perkumpulan yang terdiri dari otoritas, penyelenggara, konsumen dan pihak lainnya yang memanfaatkan platform digital secara bersama-sama demi mendorong IKD yang bermanfaat untuk masyarakat. Ruang linkup IKD ini terdiri dari:

  • Penyelesaian transaksi
  • Pengasuransian
  • Pendukung keuangan digital
  • Pengelolaan masalah investasi
  • Penghimpunan seputar modal
  • Kegiatan jasa keuangan lainnya

IKD adalah sebuah finansial teknologi yang diatur dalam POJK No.13/POJK.02/2018 mengenai inovasi keuangan digital di sektor jasa keuangan. Untuk dapat menjadi IKD tentunya penyelenggara harus mampu memenuhi kriteria, diantaranya bersifat inovatif dan berorientasi ke depan: menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu sarana utama dalam memberikan layanan pada konsumen di sektor jasa keuangan.

IKD ini juga berfungsi sebagai sebuah wadah pertama untuk ekosistem fintech baru dengan cara menggunakan Regulatory Sanbox atau mekanisme pengujian yang dilakukan oleh OJK demi menilai keandalan proses bisnis, model bisnis, instrument keuangan dan tata kelola penyelengaraan.

5 Produk Keuangan Digital

Di Indonesia kita mengenal ada beberapa produk keuangan digital yang bisa digunakan yaitu sebagai berikut:

  1. Uang Elektronik

Ketika kita menggunakan jasa taksi ataupun ojek online tentunya kita pernah membayar secara cashless atau non tunai. Hal ini karena kita sudah mempunyai saldo di aplikasi. Nah hal inilah yang bisa dijadikan salah satu contoh dari penggunaan e-money alias vang elektronik. Saat ini pata penyedia layanan e-money ini sendiri juga cukup beragam. Penyedianya mulai dari provider seluler sampai dengan institusi perbankan.

  1. Rekening Ponsel

Apakah anda hafal dengan nomor rekening bank anda yang sederet itu? nomor rekening bisa dibilang memang tidak mudah dihafal di luar kepala. Berbeda dengan mengingat monor ponsel sendiri. Nah tabungan di zaman sekarang ini sudah tidak perlu lagi menggunakan nomor rekening. Namun anda hanya perlu menggunakan nomor ponsel dan anda sudah bisa membuka tabungan. Layanan ini sendiri biasanya dikenal dengan sebutan rekening ponsel.

Rekening ponsel ini pada umumnya telah mengintegrasikan layanan e-money di dalamnya. Selain itu, layanan yang satu ini juga memiliki berbagai fitur lengkap ala rekening pada umumnya. Contohnya saja seperti setor atau tarik tunai ATM tanpa menggunakan kartu, transfer dana sampai dengan membayar berbagai tagihan.

  1. Tabungan Digital

Meski juga sama menggunakan smartphone, layanan tabungan digital sedikit berbeda dengan rekening ponsel, e-banking maupun m-banking. Melalui layanan yang satu ini, anda tidak perlu lagi datang ke bank untuk membuka rekening tabungan. Jadi anda hanya perlu mendownload aplikasi di android dan iOS, lalu sudah bisa membuka rekening secara mandiri. Contoh dari layanan tabungan digital adalah cermat dari bank BTN dan Jenius dari BTPN

  1. Laku Pandai

Layanan keuangan tanpa adanya kantor dalam rangka keuangan inklusif yang disingkat laku pandai adalah suatu program yang berasal dari otoritas jasa keuangan demi menjangkau masyarakat yang belum mendapatkan layanan keuangan. Tujuannya supaya masyarakat dapat ikut menikmati layanan perbankan tanpa harus pergi ke bank, melainkan melalui agen- agen resmi yang telah ditunjuk seperti toko kelontong, gerai pulsa sampai dengan minimarket. Sistemnya sekilas sedikit mirip dengan proses tarik tunai yang umumnya anda lakukan di minimarket. Namun laku pandai ini memiliki fitur yang terbilang lebih lengkap seperti tabungan.

  1. P2P (Peer to peer Lending)

Salah satu manfaat nyata yang dapat anda rasakan dari program keuangan inklusif adalah kemudahan dalam melakukan pinjaman uang dan investasi secara online lewat layanan fintech. P2P lending atau peer to peer lending ini memungkinkan setiap orang dapat memberikan pinjaman atau mengajukan pinjaman yang satu dengan yang lainnya demi berbagai kepentingan, tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai perantaranya.

Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital

Pada dasarnya penyelenggara IKD terdiri dari lembaga keuangan atau pihak lain yang melakukan aktifitas di sektor jasa keuangan berbentuk badan hukum perseroan terbatas atau koperasi. Lembaga jasa keuangan adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan di sektor perbankan, pasar modal, asuransi, lembaga jasa, pembiayaan, dana pensiun dan lain sebagainya yang telah diatur dalam UU no.21 tahun 2011 mengenai otoritas jasa keuangan.

Untuk bisa menjadi penyelenggara yang akan atau sudah melakukan kegiatan IKD ini maka harus mengajukan permohonan pencatatan pada OJK. Caranya adalah dengan menggunakan formulir tercantum yang ada dalam lampiran POJK no 13 tahun 2018. Perlu diketahui jika kewajiban pencatatan ini bisa dikecualikan untuk penyelenggara yang sebelumnya sudah terdaftar atau sudah mendapatkan ijin dari OJK. Selain itu pihak penyelenggara juga diharuskan untuk menyiapkan dokumen lain seperti:

  1. Salinan dari akta pendirian badan hukum penyelenggara yang dilengkapi dengan identitas kelengkapan data pengurus
  2. Penjelasan singkat secara tertulis tentang produk
  3. Berbagai data dan infomasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan IKD
  4. Rencana bisnis

Jika OJK sudah menyediakan sistem pencatatan secara elektronik untuk pencatatan IKD maka permohonan dapat disampaikan secara elektronik lewat sistem pencatatan OJK.

Strategi Bank Sentral 4.0 Dalam Menghadapi Inovasi Keuangan Digital

Seiring dengan pergeseran kehidupan kearah digital, saat ini industri perbankan dituntut untuk terus berinovasi dalam merespon kebutuhan konsumen. Mereka yang lambat dalam menghadapi perubahan, lambat laun akan tergilas seiring dengan berjalannya waktu. Namun tidak begitu bagi mereka yang adaptif.

Dalam menyikapi menurunnya globalisasi dan mulai meningkatnya digitalisasi, maka bank sentral 4.0 adalah salah satu strategi yang tepat untuk mendorong berbagai inovasi dalam ekonomi dan keuangan digital. Hal ini dilakukan demi memperkuat daya saing dan kepentingan nasional serta mempersempit kesenjangan masyarakat. Sebagai bentuk dukungan dari hal ini maka dalam proses integrasi ekonomi dan keuangan digital, BI sudah menyusun kebijakan sistem pembayaran ke depannya  lewat peluncuran Blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025: menavigasikan sistem pembayaran nasional di Era digital. Sinergi bauran kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan ini sendiri akan terus diperkuat demi mendukung ketahanan ekonomi nasional.

Perang dagang yang terjadi antara AS dan Tiongkok serta kebijakan perdagangan global lainnya yang mencirikan terjadinya tren penurunan globalisasi saat ini sudah berdampak pada tingkat volume perdagangan yang ada di dunia dan pertumbuhan ekonomi secara global. Di sisi lain, digitalisasi ekonomi dan keuangan juga sudah mulai merambah ke berbagai segmen ekonomi. Ekonomi dan keuangan digital terus mengalami perkembangan secara pesat dalam berbagai bentuk layanan keuangan fintech ataupun lembaga keuangan lainnya yang mampu berpotensi menciptakan shadow banking.

Hal ini tentunya turut berdampak pada longgarnya mekanisme transmisi moneter dan meningkatnya resiko pada stabilitas moneter dan keuangan. Perilaku para pelaku ekonomi ini juga sudah mengalami perubahan terutama didorong oleh generasi millennial. Kedua hal tersebut bisa dibilang yang menjadi tantangan untuk bank sentral dalam memberikan respon demi menjaga stabilitas perekonomian.