Baru Di Dunia Bisnis? Simak Pentingnya Mengelola Keuangan Bisnis dan Pribadi

Pebisnis pemula perlu untuk merencanakan dari A sampai Z saat usahanya berdiri. Rencana tersebut meliputi perencanaan terhadap sektor peluang serta resiko dan faktor keuangan perlu dikelola dengan seksama. Kebanyakan pengusaha baru seringkali acuh terhadap pentingnya mengelola keuangan bisnis dan pribadi. Padahal idealnya keduanya harus dipisahkan.

Tujuan Mengelola Keuangan

Dilihat dari subjeknya, pengelolaan usaha membutuhkan manajemen pengelolaan keuangan yang memadai. Perusahaan yang mundur, stagnan atau bahkan sukses dapat dilihat dari laporan keuangan yang dimilikinya. Jika pengelolaan keuangan amburadul sudah bisa dipastikan perusahaan kurang dapat kepercayaan dari publik.

Selain itu tujuan mengelola keuangan untuk sektor bisnis didasari oleh:

  • Menjaga Cash flow Perusahaan

Arus kas yang dimiliki oleh perusahaan harus dipantau dengan seksama. Ketidakmampuan memantau arus kas dapat berakibat membengkaknya pengeluaran yang dapat menghambat kinerja usaha hingga yang paling buruk perusahaan mengalami kebangkrutan.

  • Meningkatkan Efisiensi Modal Perusahaan

Menganggarkan keuangan perusahaan kepada aspek-aspek penggerak secara berimbang akan memberikan efisiensi atas penggunaan dana.

  • Pengoptimalan Kekayaan Perusahaan

Pentingnya melihat jumlah keuangan perusahaan dan menginvestasikan pada pos-pos yang tepat adalah tujuan selanjutnya dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Optimalnya kekayaan perusahaan akan berimbas pada peningkatan kepercayaan dari investor. Apalagi ditambah dengan tingkat pengembalian investasi yang sesuai ekspektasi.

  • Mengurangi Resiko Perusahaan

keuangan yang tertata, modal yang dianggarkan pada pos-pos yang tepat serta investasi pada sektor yang menguntungkan akan meningkatkan keberlangsungan hidup perusahaan. Hasilnya risiko perusahaan untuk mengalami kebangkrutan cenderung menurun.

Pengelolaan keuangan untuk diri sendiri juga tidak kalah penting. Apalagi untuk para pebisnis muda yang sedang merintis usahanya. Manajemen keuangan dianggap perlu untuk diterapkan juga pada pribadi. Tujuan penerapannya dapat dilihat pada daftar berikut:

  • Berlatih Pola Hidup Hemat

Banyak yang salah kaprah ketika membicarakan mengenai pola hidup hemat. Hampir sebagian menyatakan bahwa berhemat berarti meminimalkan penggunaan keuangan yang dimiliki. Bahkan bersedia hidup pas-pasan atau bahkan kekurangan.

Padahal konsep sebenarnya dalam berhemat adalah menggunakan keuangan secara bijak dengan memilah mana keperluan primer dan mana yang tersier. Memiliki pedoman atas konsep ini memberikan rasa bertanggung-jawab atas penggunaan uang.

  • Melatih Diri Sendiri untuk Hidup Teratur

Konsep hidup hemat akan mendapatkan hasilnya ketika kebutuhan tak terduga muncul. Misalnya ada keluarga yang sakit, pemilik akan mempunyai cukup biaya untuk berobat tanpa harus berhutang. Dimungkinkan hal ini karena kebutuhan pokok sudah terbayar dan pos-pos sisanya sudah terencana dengan baik.

  • Mengurangi Tingkat Stress

Tujuan penerapan manajemen keuangan yang baik memberikan keuntungan bagi pribadi. Perencanaan pengambilan hutang akan terukur karena pribadi akan menganggarkan secara hati-hati sesuai kemampuan dalam pengembalian hutang. Stress akibat ketidakmampuan membayar hutang menjadi berkurang.

Penyebab Pengelolaan Keuangan Tidak Sistematis

s banyak sekali membawa dampak bagi perusahaan. Dampak dari catatan keuangan yang tidak sistematis selain yang telah disebutkan di atas adalah tidak maksimalnya laba yang diraih. Hal ini seringkali disebabkan:

  • Mencampuradukan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Jay mengelola restoran keluarga semenjak ayahnya meninggal. Restoran tersebut cukup ramai pelanggan dari yang dine in hingga layanan pesan antar. Bisa disebut dapur restoran Jay tidak pernah berhenti mengebul.

Walaupun begitu Jay belum merasa sukses. Bahkan dengan tambahan modal yang disuntikkan secara rutin oleh ibunya, profitnya masih jauh dari harapan. Ibu Jay kemudian memeriksa catatan keuangan restoran.

Alangkah kagetnya sang ibu saat melihat banyak sekali catatan bahwa Jay mengambil uang restoran. Catatan menyebutkan bahwa uang restoran digunakan Jay juga untuk membayar kebutuhan rumah. Mulai dari membayar listrik rumah, air bahkan membeli kado untuk cucunya.

Contoh cerita diatas merupakan salah satu akibat dari tidak dipisahkannya keuangan bisnis dan pribadi. Jay dan ibunya tidak merasakan manfaat yang maksimal dari usaha yang dirintis. Bahkan dengan tambahan modal, usaha restoran ayah Jay masih jalan ditempat.

  • Menyepelekan

Seringkali hal ini juga dilakukan oleh para pebisnis kecil dan pengusaha UMKM yang baru saja merintis usaha. Biasanya hal ini dilakukan karena acuhnya pengusaha terhadap uang yang dianggap belum seberapa. Jadi mencampurnya dengan keuangan pribadi bukan masalah.

  • Tidak Disiplin

Pebisnis yang baru saja meniti karir biasanya belum memiliki order yang berlebihan. Banyak sekali pebisnis hanya mengandalkan ingatan untuk menghitung harga pokok, berbelanja bahan pokok, membayar hutang dan membayar pernak-pernik lainnya. Padahal ingatan manusia sangat terbatas sekali.

Ketidakdisiplinan dalam mencatat keuangan dalam bisnis bisa menyebabkan kerancuan dalam perhitungan harga penjualan bahkan laba yang diperoleh.

Cara Mengelola Keuangan Bisnis dan Pribadi

Setelah mengetahui apa tujuan dari digunakannya laporan keuangan dan penyebab seringnya pebisnis abai dalam pencatatannya maka perlu dilakukan cara untuk mengelola keduanya.

  • Memisahkan Rekening Bisnis dan Usaha

Menghindari pemakaian uang yang membingungkan di kemudian hari maka memisahkan keduanya adalah pilihan yang bijak. Memisahkan rekening pribadi dengan rekening usaha akan memberikan kemudahan dalam pengawasan arus kas.

Arus kas yang lancar akan memudahkan pembiayaan pada sektor-sektor yang telah dianggarkan. Penilaian arus kas yang baik dan lancar akan mendatangkanĀ  dana segar dari investor dan mendapat laba yang maksimal dari hasil investasi perusahaan

  • Disiplin Mencatat

Semua keuangan yang dimiliki baik pribadi atau usaha harus dicatat walaupun pengeluaran tersebut cenderung tidak seberapa. Anggap saja pengeluaran untuk membeli alat tulis kantor tidak tercatat maka akan terjadi ketidakseimbangan saldo saat laporan keuangan.

Pos-pos kecil yang tidak tercatat secara terus menerus akan menyebabkan pembengkakan di akhir periode. Padahal pencatatan akan memudahkan kontroli dalam penggunaan uang misalnya untuk peluang diversifikasi produk.

Mencatat keuangan pribadi memberikan kemudahan untuk memanjakan diri saat dibutuhkan. Kita bisa memangkas pengeluaran yang dianggap tersier dan mengalihkan ke pos liburan. Tidak mengurangi pos-pos tagihan dan kebutuhan pokok tapi masih bisa jalan-jalan.

  • Evaluasi Secara Berkala

Pentingnya manajemen keuangan pada bisnis adalah memudahkan melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan. Apakah perlu melakukan penjualan saham A, atau perlukah menambah jumlah mesin produksi.

Evaluasi yang berkala bisa dijadikan dasar untukĀ  menaikan salary gaji pegawai jika dirasa laba perusahaan memadai. Semua hal ini dilihat dari evaluasi laporan keuangan yang didapatkan dari pencatatan secara rutin saat terjadi transaksi.

Hal yang sama juga bisa didapatkan dari pencatatan keuangan secara pribadi. Misalnya bulan februari menghabiskan satu juta rupiah untuk kebutuhan dapur. Ibu Ani kemudian mencatat seluruh keuangan yang dikeluarkan.

Bulan berikutnya Bu Ani menganggarkan jumlah sama tapi perbedaannya jumlah tersebut sisa. Ternyata dari perencanaan pengelolaan keuangannya Bu Ani bisa menghemat 200 ribu yang bisa digunakan untuk ke SPA.

Pentingnya mengelola keuangan bisnis dan pribadi harus dilakukan secara seksama dan penuh kedisiplinan. Hasil dari kedisiplinan mencatat akan memberikan dampak yang sangat positif baik untuk pribadi atau keberlangsungan usaha.